Sisters Red by Jackson Pearce
Scarlet March hidup untuk berburu. Hidupnya hitam putih. Hanya ada Scarlet dan adiknya di satu sisi dan Fenris (manusia serigala) di sisi lain.
Rosie March hidup untuk mengikuti kakaknya. Itu sebelum rekan berburu Scarlett, Silas, kembali dan mengubah hidup Rosie.
Di tengah ganasnya serangan Fenris, Rosie jatuh cinta pada Silas. Tanpa sepengetahuan Scarlet, Rosie mulai menemukan dunia lain selain berburu.
Memang ada satu pertanyaan yang muncul setelah membaca ini: Rosie dan Scarlet sering mengeluh soal kehabisan uang dan hidup miskin. Tapi kenapa mereka nggak bekerja? ^^;
Tentu ada sejuta alasan untuk nggak bekerja, karena di bawah umur atau nggak punya keahlian... tapi mereka nggak pernah mencoba mencari kerja, walau sekali saja, Scarlett dan Rosie memilih untuk menjual peninggalan Oma March kalau kehabisan uang. Sedangkan Silas, cowok yang katanya jago membuat ukiran kayu, dia pun sama saja, hidup dari warisan peninggalan ayahnya.
Selain itu gaya jatuh cinta Rosie yang terlalu berbunga-bunga agak membosankan buat saya (ya maaf, tapi buat penyuka teenlit mungkin cocok ^^) . Untungnya buku ini memakai POV yang berganti-ganti antara Scarlett dan Rosie. Scarlett itu keren (>o<) Heran kenapa ada beberapa reviewer yang menghujat dia karena nggak memikirkan adiknya. Tapi kan seperti cerita Oma March yang membuka dunia perburuan pada Scarlett; orang-orang yang mendapat pengetahuan punya tanggung jawab berbeda dengan orang yang tidak tahu. Scarlett tidak tahu, belum mengenal cinta selain kasih sayang dia pada adiknya. Jadi, apa salah kalau pendapatnya seperti itu, bahwa tidak ada dunia lain selain berburu? ^^;
Nah, sekarang sisi positifnya: Bagian aksi dan perkelahian dalam novel ini sungguh seru.
Jadi,
Aksi + Scarlet + ending yang bahagia walau mungkin nggak seperti fairy tales = 4/5 bintang.
View all my reviews
saya juga kalo kehabisan uang.. ambil lagi di atm XDD *gaje*
ReplyDeleteitu kalo punya kartu atm.. :P
ReplyDelete