11 July 2009

Diana Wynne Jones - Howl’s Moving Castle

Judul Indonesia : Istana yang Bergerak
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Ukuran : 13.5 x 20 cm
Tebal : 328 halaman
Buku ini mendasari pembuatan anime terkenal dari Ghibli, Howl’s Moving Castle *sedang menahan diri untuk tidak memuji-muji dan malah mereview filmnya*

Di Ingary, di mana sihir, kutukan, dan benda-benda ajaib dapat ditemukan, Sophie Hatter, anak sulung dari tiga bersaudari, merasa bahwa ia tidak memiliki peruntungan seperti kedua adiknya. Setelah ayahnya meninggal, ibu tirinya, Fanny, mengirim kedua adik Sophie, Lettie dan Martha, untuk magang di tempat lain sementara Sophie tinggal untuk membuat topi-topi. Ia ditakdirkan mewarisi toko topi peninggalan ayah mereka di Market Chipping, begitulah yang dipikirkannya. Karena itu ia tidak memiliki cita-cita tinggi seperti menikah dengan pangeran atau menjadi kaya-raya. Sophie melewatkan setiap harinya duduk di bagian belakang toko dan berbicara dengan topi-topi. Sementara Fanny melayani pembeli di toko. Demikianlah hari-hari yang membosankan berlalu.

Pada suatu hari seorang pelanggan yang tidak biasa muncul di toko, ia adalah Nenek Sihir dari Waste, penyihir yang sangat ditakuti di seluruh Ingary. Entah apa alasannya, si nenek sihir mengutuk Sophie menjadi nenek-nenek. Menyadari masalah yang akan muncul jika tetap tinggal di Market Chipping, Sophie terpaksa pergi diam-diam untuk mencari tempat tinggal lain. Setelah berjalan cukup jauh dan merasa lelah dengan petualangan singkatnya (maklum, tubuhnya sekarang sangat lemah), Sophie menemukan Istana yang terlihat sangat menyeramkan.

Istana itu dimiliki oleh Howl, penyihir jahat yang kabarnya senang memangsa jiwa gadis-gadis muda. Sophie tidak merasa takut padanya karena toh ia sudah tidak muda lagi. Sophie memilih untuk menghadapi sang penyihir daripada kedinginan di tempat terbuka. Saat memasuki istana, yang ditemuinya adalah anak muda sopan yang menjadi asisten Howl, Michael Fisher, dan jin api yang menggerakkan istana dan tinggal di perapiannya, Calcifer.

Calcifer mengizinkan Sophie untuk tinggal dengan suatu syarat, ia harus membantunya melepaskan kontrak yang mengikat Calcifer dengan Howl. Sophie harus mencari tahu sendiri isi kontrak itu, karenanya ia harus tinggal bersama mereka. Sophie memilih peran sebagai nenek tukang bersih-bersih dengan harapan Howl tidak akan mengusirnya keluar. Dan dimulailah kehidupannya yang baru, setiap hari berselisih dengan Howl yang tidak berperasaan, dan sedang berusaha merayu salah seorang adiknya, acara bersih-bersih Istana yang menimbulkan banyak kekacauan, dan masih banyak lagi.

Ternyata Howl sedang bermasalah dengan Nenek Sihir dari Waste yang ‘ditolak’ olehnya di satu sisi, dan di sisi lain ada Raja yang hendak menyuruhnya untuk pergi ke Waste untuk menemukan adiknya, Pangeran Justin, dan Penyihir Kerajaan, Sulliman. Howl sangat tidak ingin menghadapi si Nenek Sihir, karena itu ia menyuruh Sophie melakukan sesuatu agar Raja membatalkan niatnya mempekerjakan Howl.

Penyihir Howl –wikipedia menyebutnya sebagai seorang anti-hero – adalah seorang pemuda tampan berusia 27 tahun yang doyan merayu gadis-gadis. Kekuatan sihirnya sangat hebat, tetapi ia selalu menghindar dari melakukan pekerjaan yang tidak disukainya. Ketika sedang melaksanakan proyeknya ‘membuat seorang gadis jatuh cinta padanya’, ia tidak akan mempedulikan masalah lain yang terjadi di sekitarnya. Setiap hari ia menghabiskan waktu dua jam di kamar mandi untuk mewarnai rambut dan mengatur pakaiannya. Howl juga dikenal tidak mau membuat janji yang pasti. Walaupun begitu, pesonanya tetap ada…. Pesona seorang bad boy, kita sebut saja begitu ^^; Walaupun terlihat tidak peduli, tapi pada saat-saat tertentu Howl bisa menjadi sangat baik dan perhatian.

Apakah Sophie-dengan keberuntungannya yang pas-pasan, sifat cepat marahnya, serta bakat aneh yang dimilikinya- tahan berurusan dengan Howl? Apakah mereka akan dapat membantu memecahkan masalah masing-masing… dan juga masalah di antara mereka berdua?

Buku ini merupakan novel fantasi yang pantang dilewatkan!

--------------------------------------------------------------------------------------------------
Dengan plotnya yang berlapis dan rumit (di mana setiap tokoh memiliki masalahnya sendiri), walaupun sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia, masih ada beberapa hal yang nggak kumengerti,
*warning, contains some spoiler*
1. Apa sebabnya Sophie dikutuk? Karena ia salah dikira sebagai Lettie? Lantas kenapa Nenek Sihir mau mengutuk Lettie?
2. Apa maksud Count of Catterack berterimakasih pada Sophie di istana? Karena Sophie ‘ibu Howl’ atau karena Sophie yang membuat topi pemikat yang mempertemukannya dengan Jane Farrar?
3. Kenapa Raja masih bersikeras menujuk Howl sebagai penyihir istana bahkan lebih yakin setelah mendengarkan alasan dari Sophie yang menjelek-jelekkannya?
4. Bagian mana yang menyebutkan soal orang yang meminta mantera pencarian? (yang ternyata Justin) Aku sudah melewatkannya?

Komentar sedikit mengenai penerjemahannya.. ada beberapa hal yang mengganggu, misalnya:
  • Di halaman 96:
… Gumpalan lendir lengket menghiasi kepala dan bahunya, Lendir lengket menghiasi kepala dan bahunya, menimbuni lutut dan tangannya, gumpalan besar menetes turun dari kaki dan dari bangku berbentuk untaian lengket.
-->Ada beberapa kata yang tidak perlu ditulis ulang ^^;
  • Halaman 325:
“Tidak apa-apa,” kata Lettie dengan berani, “ itu tidak sengaja.”
“Tapi bukan kesalahan,” protes Penyihir Sulliman.
--> Aslinya berbunyi:
"That's quite all right," Lettie said bravely. "It was a mistake."
"But it wasn't!" protested Wizard Suliman.
Jadi lebih baik kalau kalimat Penyihir Sulliman menjadi: “Tapi itu kesalahanku..”
  • Di halaman terakhir kalimat Howl pada Calcifer yang ini hilang:
"You didn't need to do that," Howl said.

Kebanyakan di bagian akhir… mungkin karena bagian akhir itu bagian favoritku, jadi tentu aja aku membacanya dengan lebih teliti :P

Aku nggak sabar menunggu buku kedua.. tidak, buku ketiga.. karena di buku kedua kemunculan Howl dan yang lainnya sedikit sekali ^^; *)

Satu komentar lagi, quote langsung dari adikku (cowok, 19 tahun) “covernya jelek sekali! Ceritanya kekanak-kanakan nggak?”
Memang kalau dilihat buku-buku anak Gramedia saat ini covernya bergaya kartun semua.. lihat saja cetakan baru Malory Towers, dan buku-buku Dunia Crestomanci dari Diana Jones juga…
Apa tujuannya memang untuk menarik minat anak yang usianya lebih kecil? ^^;
Because it didn’t work for older children…..

-------------
*) Sedikit keterangan mengenai ‘trilogi’ ini:
Buku pertama, Howl’s Moving Castle (HMC), tidak berhubungan langsung dengan buku kedua, Castle In The Air, yang memiliki tokoh utama baru dan setting di negeri tetangga Ingary. Howl dan kawan-kawan muncul sebagai tokoh tambahan. (kesimpulan dari data wikipedia dan review teman-teman di Goodreads)
Buku ketiga, House of Many Ways, terjadi beberapa tahun setelah HMC, dengan tokoh utama yang berbeda lagi… tapi Sophie dan Howl masih berperan.
Jadi, kedua buku lain hanya memiliki kaitan yang loose dengan HMC dan kalau nggak puas, anggap aja nggak ada sekuel sama sekali :P

9 comments:

  1. tampaknya sistem membatasi panjang comment deh hiks hiks.. aku mesti memotong comment ku menjadi beberapa bagian. semoga tidak menyakitkan mata ya.. *gomen*

    permisi..

    1. Witch of the Waste (aku lebih suka menyebutnya penyihir dari Waste dalam bahasa Indonesia, karena Witch -menurutku- tidak harus berarti Nenek sihir, seorang anak perempuan kecil penyihir pun akan disebut witch) mau menyihir Lettie karena Lettie dianggap ‘membahayakan misinya’ dengan memberikan mantera pencarian kepada Pangeran Justin.

    Mengacu pada kalimat penyihir dari Waste pada Sophie saat mengutuknya di toko topinya di awal cerita (halaman 34: “Aku selalu terganggu bila ada orang yang mencoba menandingi Nenek Sihir dari Waste.” , yang aslinya adalah “I always bother when someone tries to set themselves up against the Witch of the Waste.” Sekali lagi menurutku terjemahan yang agak terlalu bebas..)

    Dan juga kalimat Percival kepada Sophie pada saat mereka berdua di luar istana (saat Sophie sedang ngamuk dan keluar membunuh rumput-rumput liar dengan racun tanamannya) di halaman 278.

    ReplyDelete
  2. 2. Count of Catterack berterimakasih kepada Sophie bukan karena Sophie ‘ibu Howl’ maupun karena Sophie yang membuat topi pemikat yang mempertemukannya dengan Jane (karena Count of Catterack tidak tahu sama sekali mengenai topi yang ‘bertuah’ atau pun pembuat tuah tersebut). Dia berterima kasih karena Sophie adalah penyihir yang memberinya mantera untuk memenangkan duel (yang akhirnya menjadi ‘duel yang seimbang’), yang (bisa jadi memang berkhasiat manjur mengingat kemampuan Sophie untuk membuat benda-benda untuk menjadi seperti apa yang dia katakan (halaman 149 – 150) dan menjelaskan keberhasilan duelnya saat bertemu Sophie di istana raja (halaman 193).

    3. Kalau dari apa yang aku tangkap, Raja bersikeras menunjuk Howl walau sudah dijelek-jelekkan namanya oleh ‘ibu’nya, karena itu menunjukkan bahwa Howl masih ‘manusiawi’ dengan memiliki keraguan dan ketakutan yang membuatnya meminta ‘ibu’nya untuk mencarikan alasan untuk mengelak dari tugas tersebut. Raja sempat ragu karena Howl tidak menunjukkan keberatan/ketakutan/keraguan sama sekali, Raja juga takut salah pilih jangan-jangan Howl cuma penyihir ‘mata duitan’ yang belum tentu melakukan tugasnya dengan ‘hati’. Mungkin agak sulit dipahami, tapi seperti itu yang aku tangkap.

    ReplyDelete
  3. 4. Lebih kurang 2 kali. Saat Lettie akhirnya datang berkunjung ke Istana Howl, Sophie bertanya pada Lettie apakah Lettie pernah bertemu Pangeran Justin (halaman 295) dan Lettie menjelaskan bahwa ia membuatkan mantera untuk Pangeran Justin.

    Kedua kalinya adalah setelah orang-orangan sawah bergabung dengan tengkorak (yang ternyata tengkoraknya penyihir Sulliman). Setelah mengalahkan Penyihir dari Waste, Sophie sempat bertanya pada orang-orangan sawah + tengkorak (halaman 314) mengenai Pangeran Justin, mantera menemukan, dan orang-orangan sawah atau tengkorak.

    ReplyDelete
  4. Mengenai komentar halaman 325, nah disini akan sedikit panjang.. Aku akan mengomentarinya per kalimat:
    “Tidak apa-apa,” kata Lettie dengan berani, “ itu tidak sengaja.”
    Aslinya:
    "That's quite all right," Lettie said bravely. "It was a mistake."
    Menurutku, seharusnya bukan “tidak sengaja” tetapi “itu adalah kesalahan”. Maksud Lettie sebagai kesalahan disini adalah bahwa Penyihir Sulliman ternyata bukan pemilik ingatan tentang Lettie, tetapi Pangeran Justin. Dan itu adalah kesalahan diluar keinginan mereka, termasuk bahwa ‘kedekatan’ Lettie & Penyihir Sulliman juga adalah kesalahan karena tidak nyata (tidak nyata karena ingatan yang tertukar sehingga perasaan mereka berdua adalah tidak nyata a.k.a kesalahan).

    Berikutnya,
    “Tapi bukan kesalahan,” protes Penyihir Sulliman.
    Aslinya:
    "But it wasn't!" protested Wizard Suliman.
    Menurutku, disini Penyihir Sulliman mau memprotes kalimat Lettie yang menyatakan bahwa ‘kedekatan’ mereka itu adalah kesalahan karena ternyata ingatan mereka (Pangeran Justin & Penyihir Sulliman) tertukar. Intinya adalah Penyihir Sulliman ingin mengatakan bahwa ‘kedekatan’ mereka beberapa lama ini bukanlah kesalahan. Bahwa ia suka pada Lettie.
    Dan dilanjutkan dengan kalimat berikutnya “Sudikah kau paling tidak menjadi muridku?” yang artinya kalau Lettie bersedia menjadi lebih dari seorang murid, Penyihir Sulliman akan sangat bahagia hehehe

    Sehingga aku tidak dapat menyetujui kalau kalimat Penyihir Sulliman diubah menjadi “Tapi itu kesalahanku..” karena Penyihir Sulliman sebenarnya tidak bersalah dan dia juga tidak menunjukkan rasa bersalah di dalam kalimatnya (yang asli dalam bahasa Inggris).

    ReplyDelete
  5. Ok ini bagian terakhir, paling ga penting, comment yang paling tidak berhubungan dengan jalan ceritanya =P
    ================

    Aku juga membaca bagian akhir dengan lebih teliti dan berulang-ulang v(^o^)v sehingga beberapa hal yang aku dapatkan (yang tidak sesuai dengan harapanku) aku dapatkan di bagian akhir cerita.

    Berhubung aku sangat cinta Howl dan eksentriknya dia (hahaha) walau kemunculan mereka sebagai cameo saja di buku kedua, aku suka-suka aja karena di situ juga menggambarkan sisi lain dari Howl (dan juga Sophie).. lumayan kocak. Tapi aku juga sangat menantikan buku ketiga (berhubung itu memang kembali menceritakan mereka dan juga) karena buku ketiga itu yang belum aku baca hingga sekarang.
    ===================

    Terima kasih (dan juga maaf) atas space di blog ini dan kesabarannya membaca comment yang *kelewat* panjang ini.. v(^o^)

    ReplyDelete
  6. thank u Veey ^^
    makasih untuk pencerahannya...
    1. Jadi (dari kalimat Percival) Witch ingin menghukum dan memberi peringatan pada Percival yg ingin menghalangi kutukan pada Howl

    2. So that's him...
    Abis dia dibilang 'bocah' sih.. mungkin karena badannya kecil ya.
    Tapi kali ini bukan karena sihir Sophie. Katanya lawan duelnya kalah karena bersin *yang disebabkan taburan bubuk lada*

    3. ya.. aku bisa mengerti

    4. Maksudku waktu Michael bilang 'orang berbaju hijau itu!'.. tapi orang yang dimaksud nggak munci=ul langsung dalam cerita ya?

    ReplyDelete
  7. soal terjemahannya..
    nggak kepikiran kalau itu yang dimaksud Lettie. Kalau memang begitu (‘kedekatan’ mereka beberapa lama ini bukanlah kesalahan) aku setuju sih. hehehe...

    soal 'nenek sihir', menurutku sah-sah aja.. itu karena barat nggak membedakan nenek sihir dengan penyihir muda, tapi di kita ada perbedaannya, jadi tunjukkan saja :/

    aku nggak suka di bagian Calcifer disebut 'Jin Api'. Aslinya kan 'Fire demon'..
    tapi nggak kepikiran juga bagusnya diterjemahin jadi apa ya...

    ReplyDelete
  8. tentang mantra penyeimbang duel, aku lupa ada bagian kalah duel karena bersin hehehe.. ya make sense, awalnya aku pikir itu karena efek psikologi sehingga si 'bocah' itu trus jadi pede dan berusaha keras sehingga menang, tp trus dipikir2 lebih lanjut, aku jadi mikir bahwa ada kemungkinan emang manjur. tapi ternyata karena bubuk lada yang ditebarkan bikin lawannya bersin ya hehehe

    soal Calcifer jadi Jin Api, aku juga ngga setuju tuh. tp akhirnya pasrah karena aku ngga nemu juga mo diterjemahin jadi apa =P

    ReplyDelete
  9. oh ya ketinggalan soal point 4.

    raven mengatakan...
    4. Maksudku waktu Michael bilang 'orang berbaju hijau itu!'.. tapi orang yang dimaksud nggak munci=ul langsung dalam cerita ya?

    V: maksudnya raven apakah si Pangeran Justin muncul langsung dalam cerita? kalo itu maksudnya, Pangeran Justin hanya muncul dengan utuh pas terakhir setelah miss angorian mati dan seluruh kutukan mereka terlepas. Sebelumnya, dia hanya muncul dalam cerita Lettie dan sebagai badan tanpa kepala di castle nya witch of the waste.

    ReplyDelete