27 August 2009

Indonesia, Ramadhan, dan Negara Tetangga

Lagi emosi!!! Sebal!!!
Daripada kesal sendiri biarkan saya menulisnya di sini yah! >___< (gini-gini masih inget ini bulan puasa)

Lagu Indonesia Raya dilecehkan, kalimatnya diganti dengan kata-kata yang nggak pantas, beneran, gak tega menulisnya di sini! Bahkan seharusnya Metro TV menyensor kalimatnya itu. !@#$@#%$#$^&! (saya nggak biasa misuh-misuh, jadi pikirkan sendiri kata-kata apa yang pantas) Apa sih salah bangsa ini sampai dipandang segitu rendahnya oleh orang tak berguna seperti itu? Dia pasti orang berpikiran picik, langsung memberi prejudice tanpa pertimbangan (atau memang otaknya sudah nggak seimbang, jadi timbangan pun nggak berguna di depan matanya)!

Bener-bener deh, orang manapun yang menulisnya patut menerima hukuman setimpal! Katanya sih (karena administrator web tersebut ada di Malaysia) yang menulisnya orang Malaysia. Saat saya menulis ini, Permadi, anggota DPR kita, sedang berdialog di Metro TV dan berkata, "Ganyang Malaysia! Si vis pacem para bellum!"

Wah, pak! Saya malah jadi tambah marah mendengar kalimat Anda! Si vis pacem para bellum (If you want peace, prepare for war) adalah pandangan kaum realis yang beranggapan dunia ini penuh dengan anarkisme. Mungkin Anda benar, Pemerintah Indonesia harus mampu membela negara ini dan menegakkan kedaulatan agar nggak ada bangsa lain yang berani menghina dina kita. Tapi tetap saja, langsung mengajak berperang tanpa usaha negosiasi dan resolusi konflik? Pak, Anda itu anggota DPR, cerminan suara rakyat.. apa jadinya kalau seluruh rakyat anarkis seperti Anda?

*menenangkan diri sedikit, tarik napas dalam-dalam*

Jadi tolong ya, semua pihak, temukan si pelaku sialan itu, saya setuju dengan penyelesaian damai dan diplomasi. Lebih baik pelihara hubungan baik dengan tetangga (sejauh mereka tidak menyinggung kedaulatan kita lebih jauh) baik dengan Malaysia maupun Singapura. Kalau tidak mau mereka macam-macam dengan properti kita, dari awal tunjukkan apa yang akan mereka dapatkan sebagai bayarannya!

MERDEKA!

Kedengarannya terlalu patriotis? Kemarin di livejournal saya bertemu dengan seseorang yang tanpa disangka warga Indonesia juga, dan kami dengan riang berbagi salam patriotis seperti ini. Senang rasanya ^^

Kalau bukan kita yang mencintai negeri ini, siapa lagi? Perlu para turis dari luar negeri untuk mempelajari budaya kita? Kalau begitu jangan protes terus kalau tiba-tiba ada yang diklaim oleh negara lain. Globalisasi boleh saja, tapi jangan lupakan identitas dan jati diri dong!

Ah, mulai merancau nih, sudah masuk ke topik yang bukan keahlian saya...

Sekarang, apa kaitannya dengan bulan Ramadhan? Karena ini bulan Ramadhan, saya jadi tidak bisa marah-marah sebebas biasanya. Karena ini bulan Ramadhan, mari kita manfaatkan untuk introspeksi diri, sebelum marah pada orang lain pikir apa yang menyebabkan mereka bertindak ofensif pada kita. Defense!

*tambah rancu, sudah ah! *

No comments:

Post a Comment