30 March 2011

Sisters Red: Dua Saudari Bertudung Merah

Sisters RedSisters Red by Jackson Pearce

Scarlet March hidup untuk berburu. Hidupnya hitam putih. Hanya ada Scarlet dan adiknya di satu sisi dan Fenris (manusia serigala) di sisi lain.

Rosie March hidup untuk mengikuti kakaknya. Itu sebelum rekan berburu Scarlett, Silas, kembali dan mengubah hidup Rosie.

Di tengah ganasnya serangan Fenris, Rosie jatuh cinta pada Silas. Tanpa sepengetahuan Scarlet, Rosie mulai menemukan dunia lain selain berburu.

Memang ada satu pertanyaan yang muncul setelah membaca ini: Rosie dan Scarlet sering mengeluh soal kehabisan uang dan hidup miskin. Tapi kenapa mereka nggak bekerja? ^^;
Tentu ada sejuta alasan untuk nggak bekerja, karena di bawah umur atau nggak punya keahlian... tapi mereka nggak pernah mencoba mencari kerja, walau sekali saja, Scarlett dan Rosie memilih untuk menjual peninggalan Oma March kalau kehabisan uang. Sedangkan Silas, cowok yang katanya jago membuat ukiran kayu, dia pun sama saja, hidup dari warisan peninggalan ayahnya.

Selain itu gaya jatuh cinta Rosie yang terlalu berbunga-bunga agak membosankan buat saya (ya maaf, tapi buat penyuka teenlit mungkin cocok ^^) . Untungnya buku ini memakai POV yang berganti-ganti antara Scarlett dan Rosie. Scarlett itu keren (>o<) Heran kenapa ada beberapa reviewer yang menghujat dia karena nggak memikirkan adiknya. Tapi kan seperti cerita Oma March yang membuka dunia perburuan pada Scarlett; orang-orang yang mendapat pengetahuan punya tanggung jawab berbeda dengan orang yang tidak tahu. Scarlett tidak tahu, belum mengenal cinta selain kasih sayang dia pada adiknya. Jadi, apa salah kalau pendapatnya seperti itu, bahwa tidak ada dunia lain selain berburu? ^^;

Nah, sekarang sisi positifnya: Bagian aksi dan perkelahian dalam novel ini sungguh seru.
Jadi,
Aksi + Scarlet + ending yang bahagia walau mungkin nggak seperti fairy tales = 4/5 bintang.



View all my reviews

12 March 2011

Suddenly Supernatural: Arwah di Sekolah

Suddenly Supernatural: Arwah di Sekolahby Elizabeth Cody Kimmel

My rating: 3 of 5 stars


Kat hidup berdua saja dengan ibunya di sebuah rumah yang sering diterangi lilin, hawanya tidak menentu, dan terkadang terdengar bunyi-bunyian aneh. Kat sudah terbiasa dengan kondisi rumah itu karena ibu Kat adalah seorang medium. Beliau membantu orang-orang dengan menghubungi arwah orang terdekat yang sudah meninggal. Buat Kat yang ingin mengalami kehidupan normal di sekolah, profesi ibunya harus dirahasiakan karena ia tidak ingin menjadi 'orang buangan'. Sayangnya, gadis paling populer di sekolah, Shoshanna, malah datang ke rumahnya dan mengalami sendiri pengalaman menakutkan di sana. Sejak itu Kat pergi ke sekolah dengan was-was menanti kapan Shoshanna akan menyebarkan gosip yang bisa membuatnya menderita.

Masalah Kat yang kedua adalah, dia mulai bisa melihat hantu sejak ulang tahunnya yang ke-13. Ia belum memberitahu siapa-siapa soal ini, bahkan dengan ibunya. Kat merasa kalau ia membicarakan bakat ini berarti ia harus menerimanya. Kat tidak siap untuk menerima bahwa seumur hidup ia akan bisa melihat hantu dan mungkin akan menjadi medium seperti ibunya, bekerja membantu orang-orang. Satu hal yang jelas, Kat merasa kalau ia tidak akan bisa membantu orang sebaik ibunya.

Masalah nomor tiga: ada hantu di sekolah.

Untungnya, Kat mendapat teman yang membantunya bertahan di sekolah. Namanya Jac. Gadis berbadan mungil yang selalu membawa selo ke mana-mana (ya, selo ternyata bentuk terjemahan baku untuk cello -baru tahu saya). Sebagai ganti rahasia yang diceritakan Kat, Jac memberitahu bahwa ia adalah pemain selo yang sangat diharapkan, tapi sejak demam panggung di audisi beberapa minggu sebelumnya, ia tidak bisa lagi bermain.

Jac tampak sangat menyenangkan dari sudut pandang Kat. Perasaan sayang antara dua sahabat itu sungguh sangat jelas dan diperlihatkan di seluruh buku. Salah satu hal yang bikin betah baca buku ini. Suddenly Supernatural tidak menceritakan masa kegelapan di mana hantu-hantu berkeliling mengganggu orang (bukan, itu sih buku Supernatural yang lain XD). Buku ini menceritakan seorang remaja dengan ibu dan sahabat yang menyenangkan yang kebetulan punya bakat untuk melihat hantu. Dan seekor anjing yang sangat keren.

Masalah yang mereka hadapi didiskusikan dengan menarik dan tampak mengalir begitu saja tanpa dipaksakan. Bagian favorit saya adalah penutup bagi si hantu di perpustakaan. Pintar juga Kat, bisa menyelesaikan beberapa masalah sekaligus. Anda mengerti, kalau membaca buku yang ditujukan untuk anak kita sering mengeluh (setidaknya saya sering): "kenapa mereka bisa nggak sadar sih kalau ini... "? Nah, buku ini berhasil menjaga kesabaran saya karena tokoh-tokohnya cerdas dan cepat memahami permasalahannya. Nggak bikin frustasi.


View all my reviews

01 March 2011

Review Manga - Harmoni

HARMONI (Deluxe) HARMONI (Deluxe) by Kyoko Hikawa

My rating: 4 of 5 stars


Saat berlibur ke sebuah vila, Yukiko tak bisa melepaskan pikirannya dari Wada, teman sekelas yang bertengkar dengannya sebelum liburan musim panas. Ada apa dengan Wada dan Yukiko? Mereka berdua digosipkan berpacaran. Kenyataannya, Yukiko merasa dibenci oleh Wada. Yukiko yang tak bisa menolak memberi bantuan pada orang lain selalu dimarahi oleh Wada yang tidak suka kalau ia menyusahkan diri sendiri. Seandainya mereka bertemu waktu liburan, bisakah gosip itu diluruskan?

Kisah Wada dan Yukiko adalah kisah pertama di manga deluxe Harmoni yang bisa dibaca berkali-kali tanpa bikin bosan. Di komik karangan Kyoko Hikawa yang diterbitkan ulang ini juga ada pasangan Sugikake yang periang dan Mayuko yang lembut. Selain itu, masih ada cerita tambahan mengenai misteri di sekolah dan pasangan yang berawal dari rumah kosan. Walaupun lingkungan dan kepribadian mereka berbeda, semua karakternya memiliki satu sifat yang sama, yaitu selalu ingin menjaga orang yang disukainya. Manis, 'kan? ♥

off the record:
Selain manis, komik Kyoko-sensei selalu bercerita tentang cowok-cowok dan hubungan yang bikin iri... serta happy end yang disertai senyuman. Kenapa mereka bisa seberuntung itu? X)
Saya sih, sebagai orang yang sama sekali tak berniat mencari cowok nggak berhak mengeluh, tapi setidaknya, Tuhan, sediakan satu-dua cowok cakep di dunia nyata buat cuci mata dong? XDD